BREAKING NEWS

Aroma Skandal Menguap! Pengembalian Dua Ekskavator di Soppeng Hanya Pintu Masuk


SOPPENG, TECHNO — Drama yang mengiris nurani publik di Soppeng akhirnya menampakkan babak baru, namun jauh dari kata selesai. Dua dari lima unit ekskavator milik negara yang sempat lenyap secara misterius akhirnya kembali ke halaman Kantor PUPR Soppeng. 

Namun, kembalinya dua 'gajah besi' ini bukanlah akhir, melainkan awal dari tuntutan yang lebih besar, pertanggungjawaban hukum.

Di balik pengembalian yang terkesan 'sukarela' ini, tersembunyi desakan tajam dari anggota DPRD Soppeng, Andi Takdir Akbar Singke.

Ia melihat manuver ini sebagai upaya 'cuci tangan' dari pihak-pihak yang diduga terlibat dalam penguasaan ilegal aset negara. "Ini bukan prestasi, ini hanya langkah mundur yang terpaksa diambil," tegas Andi Takdir, Jumat, (22/08/2025).

Ia tak main-main. Pengembalian dua unit ini dianggap belum cukup. Tiga ekskavator sisanya harus segera menyusul, dan yang lebih penting, kasus ini harus diusut tuntas. 

Andi Takdir menantang pemerintah daerah dan aparat penegak hukum (APH) untuk tidak hanya menjadi penonton. "Pemerintah daerah jangan hanya diam dan berdalih. 

Ini waktunya bertindak. APH harus dilibatkan secara resmi," serunya, suaranya menggelegar menembus dinding-dinding birokrasi.

Kasus ini bukanlah sekadar hilangnya alat berat. Ini adalah indikasi kuat adanya penyalahgunaan aset negara untuk kepentingan pribadi. 

Andi Takdir menuntut audit menyeluruh, yang tidak hanya menghitung kerugian finansial, tetapi juga mencari siapa yang paling bertanggung jawab. 

Ia menyebut pengembalian ini adalah langkah pertama yang canggung, dan pertanggungjawaban hukum adalah langkah yang paling krusial.

Sentilan pedas juga dilemparkan kepada APH. "Jangan tebang pilih dalam menangani kasus ini," sindirnya. Peribahasa "gajah di pelupuk mata tidak nampak, semut di seberang lautan tampak" menjadi penutup pernyataan Andi Takdir.(TCH)